Tahun 2018, Kementerian PUPR Akan Laksanakan 6 Prioritas Pembangunan Infrastruktur
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan
menyatakan ada 6 prioritas pembangunan infrasruktur yang akan dilaksanakan Kementerian PUPR di tahun
2018. Hal ini disampaikan Rido saat menyampaikan Laporan Hasil Pra Konsultasi Regional (Pra Konreg)
pada pelaksanaan Konsultasi Regional (Konreg) di Auditorium Kementerian PUPR, Kamis petang (8/6).
Keenam prioritas tersebut adalah, pertama, pembangunan berbasis wilayah. Kedua, pelaksanaan kegiatan
pekerjaan committed seperti penyelesaian persiapan Asian Games XVIII dan dukungan penyelenggaraan
Annual Meeting IMF-World Bank.
Ketiga, ketahanan air dan kedaulatan pangan, dimana pembangunan infrastruktur yang dibangun adalah
bendungan baru, irigasi, sarana prasarana banjir, dan sarana prasarana pantai. Prioritas keempat
adalah konektivitas, dimana pembangunan infrastruktur yang akan dilakukan yakni jalan nasional,
jalan tol, jembatan, fly over/underpass dan Jalan Trans Papua. Selain itu pembangunan infrastruktur
di daerah perbatasan yakni di Kalimantan, Papua, dan NTT.
Prioritas PUPR yang kelima menurut Rido adalah peningkatan kualitas kehidupan berupa air minum,
sanitasi, persampahan, rusun, dan rumah swadaya. Prioritas yang keenam program kerakyatan seperti
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) , Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
(PAMSIMAS), Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS), dan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna
Air Irigasi (P3TGAI). Program kerakyatan lainnya seperti Embung, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya
(BSPS), Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Jembatan Gantung, dan Pelatihan Jasa Konstruksi (Jakon).
Menurut Rido program 2018 mengikuti tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yakni “Memacu Investasi dan
Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pembangunan”. Pembuatan program tersebut menurutnya mengacu pada
Nawa Cita dan disesuaikan dengan arah kebijakan strategis sebagaimana yang tercantum pada Renstra
PUPR 2015-2019.
“Konsep pemprograman kita dilaksanakan secara bersama dan tuntas, meski tugas kita bertambah banyak.
Tugas banyak menjadi kebanggaan tersendiri,” ucapnya. Rido juga menyatakan bahwa Pra Konreg yang
dilaksanakan di 4 kota selama Bulan Maret, telah berjalan sesuai rencana dengan partisipasi peserta
secara aktif seluruh unit organisasi atau unor baik pusat maupun daerah, terutama peserta dari
pemerintah daerah.
Acara pembukaan Konreg ini diawali dengan arahan dari Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Dalam
arahannya Basuki menyatakan bahwa penyusunan program tersebut sangat penting, karena tahun 2018
merupakan tahun keempat dari Kabinet Kerja. Oleh karenanya Basuki meminta pada jajarannya untuk
menjamin, tidak ada proyek pembangunan infrastruktur yang terbengkalai setelah dibangun. Ia juga
meminta program infrastruktur dasar seperti PAMSIMAS dan irigasi kecil untuk diperbanyak.
“Pengamalan Sila ke-5 Pancasila yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, diterjemahkan
dalam pembangunan infrastruktur PUPR, dimana pembangunan dilakukan bertahap dan pada akhirnya
pembangunan dilakukan di seluruh wilayah di tanah air,” tegas Basuki.
Pada kesempatan itu secara khusus Basuki memberi hormat dan salutnya atas kinerja terbaik yang
ditunjukkan para pejabat di seluruh unor. Pasalnya mulai dari kalangan masyarakat hingga Presiden
memberikan apresiasi atas pembangunan infrastruktur yang sudah dibangun unor-unor di Kementerian
PUPR.
“Kita banyak mendapat apresiasi mulai dari masyarakat hingga Presiden Joko Widodo. Beberapa kali
Presiden menyampaikan terimakasihnya, karena infrastruktur yang sudah dibangun seperti Pos Lintas
Batas Negara atau PLBN yang multi fungsi dan multi manfaat. Sekarang PLBN sudah menjadi pusat
kegiatan,” ungkap Basuki.
Meski demikian Basuki tetap menekankan pada jajarannya untuk tidak berpuas diri, karena masih banyak
yang harus dievaluasi terkait kegiatan yang dilakukan sepanjang tahun 2017. Salah satu yang harus
segera dituntaskan menurut Basuki adalah persiapan infrastruktur menjelang arus mudik lebaran.
“Semua pihak harus bekerja sama, tidak ada yang lebih dari yang lain, kita team work, dan dalam satu
tahun kita menyelesaikan 3 hal, yakni mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan tahun lalu,
mengerjakan infrastruktur tahun ini dan memprogramkan pembangunan infrastruktur untuk tahun depan,”
kata Basuki.
Pembukaan Konreg juga diisi dengan laporan panitia penyelenggara yang disampaikan Kepala
Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian PUPR, Widiarto, dan juga laporan pelaksanaan
kegiatan tahun 2017 oleh masing-masing unor.
Pada sesi Sidang Pleno Rencana 2018, diisi dengan paparan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian
Keuangan, Askolani, yang mengambil tema Evaluasi Anggaran PUPR 2017 dan Arah Anggaran 2018. Selain
itu diisi paparan dari Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas, Wismono Adi Surya Brata yang mengambil
tema Rencana Awal RKP 2018. Kegiatan ini dimoderatori Sekjen PUPR, Prof.Anita Firmanti.
Acara ini juga diisi dengan penyerahan hasil Pra Konreg dan Pagu Indikatif. Pada hari kedua Konreg,
yakni 9 Juni, diisi dengan laporan hasil capaian dan penajaman program 2018 oleh masing-masing unor.
Hen/ris/infobpiw